Taman Sari ( Water Castle )



Kompleks Taman Sari Yogyakarta Palace is a relic of Sultan HB I. Taman Sari (Fragrant Garden) means beautiful garden, where the past is a place of recreation for the emperor and his courtiers. In this complex there is a place that is still considered sacred in the neighborhood of Taman Sari, the clash Pasareyan Ledoksari places and private places Sultan. The building is interesting is that Gumuling wells, two-story building with the bottom floor lies below the ground. In the past, this building is a kind of surau place to worship the Emperor. This section can be achieved through an underground tunnel. In other parts of the corridor is still a lot of other underground, which is a secret way, and prepared as a savior when the road any time this complex enemy attack. Taman Sari complex now remains only a little.


































Kuda Lumping Dance ( Metal Gedrug )


Kuda lumping also called braid or Jathilan lesson is a traditional Javanese dance show was a group of soldiers on horseback. This dance uses a horse made of woven bamboo and cut in the shape of a horse. This horse matting paint and decorated with colorful cloth. Lumping horse dance is usually only show saber scene, but lumping some of the horses also possessed attractions serve, immunity, and magical powers, like eating glass and attractions immunity against flogging whip. That said, lumping horse dance is a form of appreciation and support of the commoners against the cavalry of Prince Diponegoro in the face of Dutch colonizers. There is also a version that says, that lumping horse dance depicting the struggle of Raden Patah, assisted by Sunan Kalijaga, against the Dutch colonialists. Another version says that, this dance tells the story of the war training troops led Mataram Sultan Hamengkubuwono I, King of Mataram, to face the Dutch troops. Regardless of the origin and historical value, lumping horse dance reflects the spirit of heroism and military aspects of a cavalry or cavalry. This can be seen from rhythmic movements, dynamic, and aggressive, with a wave of woven bamboo, imitating the movements like a horse in the middle of the war. Often in lumping horse dance, also displays showing the sights smells magical supernatural powers, such as the attraction to chew glass, cutting his arms with machetes, set fire to himself, walking on broken glass, and others. Perhaps, this reflects the attraction of the supernatural power developed in the ancient kingdom of Java environments, and is a non-military aspects that are used to fight the Dutch troops.




















































































































































































































Category:

Pantai Parangtritis


Pantai Parangtritis merupakan tempat wisata pantai pesisir Samudra Hindia terletak sekitar 25 kilometer selatan kota ini Yogyakarta.Parangtritis atraksi wisata yang terkenal di Yogyakarta selain obyek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup Krakal dan Pantai Glagah. Parangtritis memiliki pemandangan unik yang tidak ada di tempat-tempat wisata lain selain ombak besar juga gunung - bukit frekuensi di sekitar pantai, bukit pasir ini disebut gumuk. Obyek wisata ini dikelola oleh pemerintah daerah Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menawarkan souvenir khas Selatan. Selain itu ada pemandian disebut wedang pisau di air mandi dikatakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit termasuk penyakit kulit, air dari mandi yang mengandung belerang dari pengunungan di lokasi tersebut. lokasi lain adalah pantai parang Kusumo di pantai mana ada seharusnya untuk tempat pertemuan antara raja jogjakarta dengan ratu laut selatan. Pada hari-hari tertentu (biasanya bulan suro) di sini menawarkan penawaran (Labuhan) bagi Ratu Laut Selatan atau dalam bahasa Jawa disebut Nyai Rara Kidul. Penduduk setempat percaya bahwa seseorang dilarang menggunakan pakaian berwarna hijau ketika mereka sedang di pantai ini. Pantai Parangtritis menjadi kunjungan wisata, terutama di malam Tahun Baru Jawa (1 suci / Suro). Di Parangtritis ada juga kereta kuda atau kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat.

Category:

Candi Borobudur



Sejarah mencatat bahwa Borobudur adalah candi terbesar yang pernah dibangun untuk penghormatan terhadap Sang Buddha. Bayangkan sebuah bangunan persegi mencapai ketinggian 14.000m untuk 35,29 m. Cri Kahuluan sebuah prasasti dari abad sembilan (824 M) yang diteliti oleh Prof Dr JG Casparis mengungkapkan silsilah Syailendra yang berkuasa tiga berturut-turut pada waktu itu, Indra Raja, Anak Samaratungga.
Kemudian, putrinya disebut Samaratungga Pramodawardhani. Pada awal ini raja Samaratungga membangun sebuah kuil bernama: Bhumisan-Bharabudhara, yang diduga berarti tingkat barrow, bukit atau bangunan yang diidentikan disebut vihara kamulan Bhumisambharabudhara, yang berarti sebuah kuil leluhur dan dinasti Syailendra di perbukitan. Lokasi candi ini terletak di perbukitan di desa Borobudur, Mungkid, Magelang atau 42 km di selatan kota Yogyakarta. Dikelilingi oleh Hill Manoreh longitudinal dari timur ke barat. Sementara di timur adalah Gunung Merapi dan Merbau, dan sisi barat dan ada Gunumg Sumbing Sindoro. Dibutuhkan tidak kurang dari 2 juta blok batu andesit 50.000m, setara dengan persegi untuk membangun Candi Borobudur. Berat keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton. Seperti kebanyakan bangunan candi, Bororbudur memiliki 3 bagian bangunan, kaki, tubuh dan atas. Kaki bangunan disebut Kamadhatu, yang menceritakan kesadaran penuh dengan kualitas semangat dan kebinatangan. Kemudian Ruphadatu, yang berarti tingkat kesadaran manusia yang masih terikat nafsu, materi dan bentuk. Sementara Aruphadatu tidak lagi terikat nafsu, materi dan bentuk digambarkan dalam bentuk stupa utama kosong. Ini hanya dapat dicapai dengan keinginan dan kekosongan.


The Legent of Mahakarya Borobudur when history comes to live.
Aspectacular show that takes you on a sensory adyssey through magnificent performance of light and sound and 250 Javanese traditional dancer. You will be flash back in history during a time when this ancient wonder of the world was once centre of powerful kingdom.
Date perfomance :
Saturday, 22 May 2010
7.00 - 9.00 pm at Panggung Terbuka Aksobya CANDI BOROBUDUR Magelang, Central Java, Indonesia.



Category:

Gunung Merapi



Merapi adalah nama sebuah gunung berapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Indonesia yang masih sangat aktif saat ini. Sejak 1548, gunung ini telah meletus 68 kali lipat. Hal ini terletak cukup dekat dengan kota Yogyakarta dan masih ada desa di lereng ke ketinggian 1.700 m. Bagi orang-orang di tempat ini, Merapi membawa berkah material pasir, sedangkan bagi pemerintah daerah, Gunung Merapi menjadi obyek wisata bagi wisatawan. Merapi sekarang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.Pendakian gunung merapi ruteGunung Merapi merupakan obyek pendakian yang populer. Rute dan yang paling umum adalah melalui sisi utara dari Selo, sebuah kabupaten di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu rata-rata 5 jam ke summit.Another rute
yang populer adalah melaluiKaliurang,Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta di sisi selatan. Jalur ini lebih terjal dan memakan waktu sekitar 6-7 jam untuk puncak. Jalur alternatif lain adalah melalui sisi barat laut, dimulai dari Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dan melaluitenggara, dari arah Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.November 1994 letusan menyebabkan semburan awan panas ke bawah untuk mencapai beberapa desa dan mengambil puluhan korban jiwa manusia. 19 Juli 1998 letusan cukup besar, namun mengarah ke atas sehingga tidak untuk mengambil korban. Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun 2001-2003 aktivitas tinggi berjalan.Mbah Marijan adalah juru kunci gunung Merapi, yang mendapat tugas dari istana sultan di Yogyakarta. Mbah Marijan tugas utama adalah untuk menjaga dan melestarikan alam gunung Merapi. Juga memberikan persembahan ke Gunung Merapi persembahan setiap kesempatan dari pelabuhan istana Sultan Yogyakarta



Category:

Keraton Yogyakarta


KRATON Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 AD atau tahun 1682 oleh Pangeran Mangkubumi Sukowati Jawa kemudian ditata Sultan Hamengkubuwono I. Setelah perjuangan yang panjang antara 1747-1755 yang berakhir dengan Perjanjian Gianti. Sultan's Palace sebelum menduduki sekarang, Sri Sultan Hamengku Buwono I atau Sultan Hemengku Buwono Ingalogo Ngabdulrahman Sayidin Panotogomo Kalifatullah Senopati tinggal di Ambar Ketawang Gamping, Sleman. Lima mil sebelah barat Kraton Yogyakarta. Dari Amber Ketawang Ngarso Dalem menentukan ibukota Kerajaan Mataram di Desa Pacetokan. Suatu daerah yang diapit oleh dua sungai Winongo dan sungai Code. Lokasi ini berada dalam garis imajiner Merapi Laut Selatan, Krapyak, Istana, dan Gunung. Bangunan Keraton terdiri dari sedikitnya tujuh kelurahan. Setiap bangsal berbatasan dengan Regol atau masuk. Regol Keenam adalah Brojonolo Regol, Sri Manganti, Danapratopo, Kemagangan, Gadungmlati, dan Kemandungan. Istana diapit oleh dua persegi Alun-Alun Utara dan Alun-Alun Selatan. Masing-masing ukuran persegi sekitar 100x100 meter. Sementara istana sultan secara keseluruhan berdiri di atas 1,5 kilometer persegi tanah. Bangunan inti istana dibentengi dengan tembok ganda setinggi 3,5 meter persegi (1000 x 1000 meter). Jadi untuk memasukinya harus melewati gerbang yang disebut plengkung. Ada lima gerbang Tarunasura atau Plengkung Plengkung Wijilan Laut di pengadilan timur. Plengkung Plengkung Ngasem Jogosuro atau barat daya. Plengkung Plengkung Benteng Joyoboyo atau di barat. Plengkung Nirboyo atau Plengkung Gading ke selatan. Plengkung Tambakboyo atau Plengkung Gondomanan timur. Di istana, terutama mereka yang tinggal di selatan memiliki jalan kecil yang berfungsi untuk memobilisasi tentara dan persenjataan. Keempat sudut benteng benteng yang dibangun dilengkapi dengan lubang kecil yang berfungsi untuk mengintai musuh. Penjaga menyerahkan istana benteng tentara antaranya, Prajurit Jogokaryo, Tentara Mantrijero, Bugis dan Pvt. tentara Jogokaryo telah melewati bendera dan tinggal di Kampung Jogokaryan. tentara Mantrijero dilengkapi dengan Uni Bendera Purnomosidi dan tinggal di Kampung Mantrijeron. prajurit Bugis yang berbendera Kesatuan Regis tinggal di Kampung Bugisan. Pemerintahan Kraton Sultan Hamengku Buwono I (GRM Sujono) memerintah pada 1755-1792. Sri Sultan Hamengku Buwono II (GRM Sundoro) memerintah pada 1792-1812. Sri Sultan Hamengku Buwono III (GRM Surojo) memimpin tahun 1812-1814. Sri Sultan Hamengkubuwono IV (GRM Ibnu Djarot) memerintah pada 1814-1823. Sri Sultan Hamengkubuwono V (GRM Gathot Menol) memerintah pada 1823-1855. Sri Sultan Hamengkubuwono VI (GRM Mustojo) memerintah pada 1855-1877. Sri Sultan Hamengku Buwono VII (GRM Murtedjo) memerintah pada 1877-1921. Sri Sultan Hamengkubuwono VIII (GRM Sudjadi) memerintah pada 1921-1939. Sri Sultan Hamengkubuwono IX (GRM Dorojatun) memimpin tahun 1940-1988. Sri Sultan Hamengkubuwono X (GRM Hardjuno Darpito) yang dipimpin pada tahun 1989 - sekarang.

Pages

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...